Introduction
Perlengkapan umroh bawa bayi agar ibadah nyaman dan tenang, dengan panduan seperti warga lokal.
Saya telah tinggal di Saudi Arabia sejak 2019.
Lalu ketika saya memiliki anak ditahun 2022, ibrahim namanya… Alhamdulillah beberapa kali saya membawanya untuk umroh.
Yang pertama kalinya, saat usia Ibrahim sekitar 6 bulan. Tapi saat itu saya tidak meniatkan anak saya untuk umroh, karena kalau di niatkan untuk umroh untuk anak kecil, maka anak tersebut akan terkena hukum dan syariat berihram.
Misalnya anak laki-laki harus memakai pakaian ihram.
jadi saat itu kami hanya mengajak anak kami ke Masjidil haram, tanpa meniatkannya umroh.
Jadi Ibrahim masih tetap memakai pakaian biasa. Hanya orang tuanya saja yang berumroh.
Lalu ketika usianya sekitar 1 tahun, barulah Ibrahim saya wakilkan untuk niat berumrah baginya.
Kenapa saya jelaskan ini pada anda?
Agar anda tau bedanya jika anak diniatkan umroh atau tidak diniatkan umroh.
Seandainya ada yang mengajari saya, sebelum saya membawa anak saya ke baitullah…seperti dalam artikel ini, tentulah saya tidak akan banyak melakukan kesalahan.
Oleh sebab itu saya menulis artikel panduan bagi anda, yang ingin mengajak anak anda berumroh.
Saya akan memberikan anda panduan berdasarkan pengalaman saya, bagaimana membawa bayi untuk umroh—dengan panduan seperti warga lokal.
Tapi perlu di garis bawahi bahwa saya tidak berangkat umroh dari Indonesia. Melainkan saya membawa bayi saya umroh, dengan kondisi kami sudah berada di arab Saudi.
Jadi saya tidak tau tentang dokumen apa saja yang nanti anda perlukan untuk membawa bayi anda ke tanah suci,dari Indonesia.
Tapi kelebihannya…
Saya bisa membantu anda untuk memberi gambaran bagaimana kondisinya, apa yang harus anda persiapkan saat anda berumroh, karena saya telah tinggal disini selama beberapa tahun, jadi saya memiliki wawasan seperti warga lokal (misalnya kondisi cuaca disini, atau orang-orang dan budaya/kebiasaan nya).
Dalam artikel ini, saya akan membagikan panduan praktis berdasarkan pengalaman saya, termasuk perlengkapan yang perlu disiapkan agar ibadah Anda tetap nyaman dan tenang, meskipun anda mengajak si kecil untuk beribadah.
Perbedaan jika anak ikut diniatkan umroh…
Bayi, Balita, dan Anak-anak Bisa Diniatkan Umrah oleh Orang Tuanya atau walinya.
Tapi anda perlu tahu, bahwa ketika anda meniatkan anak anda untuk haji atau umroh…
Maka ia terikat hukum halal-haram alias syariat saat melakukan ibadah haji dan umroh tersebut.
Maka anda perlu berhati-hati, agar anak anda tidak melanggar syariat ibadah umroh/hajinya.
Misalnya: anda memakaikan parfum anak anda, padahal dia sudah berniat umroh (memakai parfum ketika sudah dalam kondisi ihram, bisa menjadi pelanggaran).
Maka dari itu sebaiknya sebelum anda melakukan umroh atau haji, cari tahu dulu apa saja yang boleh dan tidak boleh, selama melakukan haji dan umroh.
Jangan sampai anda melakukan pelanggaran haji dan umroh, sayang sekali sudah jauh-jauh dari Indonesia ternyata anda tidak bisa khusyu ibadah dengan benar.
Bayi, balita, dan anak-anak yang masih kecil memang belum mampu berniat umrah untuk dirinya sendiri karena belum memiliki pemahaman yang cukup atau belum bisa berbicara.
Namun, sebagai orang tua, Anda dapat mewakili nya untuk berniat umrah. Dengan niat yang dilakukan oleh wali atau pendamping, insya Allah, mereka juga bisa mendapatkan pahala umrah.
Hal ini didasarkan pada hadis dari sahabat Nabi, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, yang berkata:
“Seorang wanita mengangkat seorang anak kecil kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya: ‘Apakah anak ini bisa berhaji?’ Beliau menjawab: ‘Ya, dan engkau mendapatkan pahalanya.'”
(HR. Muslim, no. 1336)
Hadits ini menunjukkan bahwa anak kecil yang belum baligh bisa menjalankan ibadah haji atau umrah.
Orang tua atau walinya dapat membantunya dalam segala aspek ibadah, termasuk meniatkannya, membantunya mengenakan pakaian ihram, thawaf, sai, hingga tahallul.
Penjelasan Ulama Mengenai Anak yang ikut Haji/Umroh
Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa amal ibadah haji atau umrah yang dilakukan anak kecil adalah sah dan diterima, meskipun belum menjadi kewajiban baginya. Pahala akan diberikan kepada anak tersebut dan orang tuanya. Namun, hal ini tidak menggugurkan kewajiban haji atau umrah setelah anak tersebut baligh.
Cara Meniatkan Umrah untuk Anak Kecil
Orang tua atau pendamping berniat umrah untuk anaknya di miqat. Contohnya:
“Labbaikallahumma umrah ‘an fulan (menyebut nama anak).” Jika anak sudah cukup besar untuk berbicara, ajarkan ia untuk mengikuti niat ini.
Perlengkapan umroh bawa bayi agar ibadah nyaman dan tenang.
Memakaikan Ihram
Anak laki-laki dipakaikan kain ihram, sedangkan anak perempuan memakai pakaian apa saja, asal menutup aurat sesuai dengan syariat.
Melaksanakan Rangkaian Umrah
Semua rukun dan wajib umrah dilakukan dengan membimbing anak, seperti thawaf, sai, dan tahallul.
Keutamaan Mengajak Anak Kecil untuk Umrah
Pahala untuk Anak: Ibadah yang dilakukannya tercatat sebagai pahala.
Pahala untuk Orang Tua: Orang tua yang mengajarkan dan membimbing anak dalam ibadah ini akan mendapatkan pahala besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim, no. 1893)
Mengajak anak kecil untuk umrah juga menjadi sarana pendidikan yang efektif. Anak terbiasa melihat dan merasakan ibadah sejak dini, sehingga akan tumbuh cinta kepada Tuhan, yang menciptakan dirinya.
Panduan Perlengkapan umroh bawa bayi agar ibadah nyaman dan tenang.
1. Pakaian Bayi yang Nyaman
Untuk bayi tanpa niat umroh: Anda bisa mengenakan pakaian biasa yang nyaman dan ringan.
Jika anda meniatkan bayi anda untuk umroh: maka Anak laki-laki wajib mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih, sedangkan bayi perempuan cukup mengenakan pakaian yang menutup aurat.
Selalu bawa jaket atau selimut ringan karena suhu di dalam masjid seringkali lebih dingin dibandingkan luar.
2. Perjalanan umroh atau haji adalah perjalanan ibadah yang membutuhkan stamina dan kekuatan fisik.
Jika anda terus menerus menggendong balita anda, anda akan mudah kelelahan.
Maka saran saya adalah sebaiknya anda membawa stroller bayi/balita dari Indonesia.
Stroller dengan kriteria seperti ini:
- Ringan, agar mudah dijinjing dan dibawa kemana-mana. jika ada tempat yang tidak bisa dilewati stroller, misalnya tangga atau escalator, jadi anda tidak kesulitan menjinjing stroller dan bayi anda.
- Mudah dilipat. Karena anda akan melewati imigrasi, bandara, dan lain-lain. Jika stroller anda susah dilipat…hal itu akan membuat anda kesulitan dan panik sendiri.
- Kecil body nya, Agar bisa masuk dalam bagasi atau kabin pesawat dan mudah anda bawa kemana-mana.
- Kuat body nya, jadi tidak hanya kecil saja, tapi juga harus dibuat dari kerangka yang kuat, agar anak anda aman.
- Roda nya bisa berjalan dengan mulus dalam lingkungan apapun, jadi ketika anda bawa di lingkungan yang berkerikil/jalan raya/atau tanah…rodanya tidak mengalami terlalu banyak hambatan dan kesulitan. Jadi pastikan rodanya bisa berjalan dengan mulus ya😊.
- Memiliki kanopi pelindung dari matahari. Hal ini penting karena Saudi Arabia pada dasarnya adalah gurun pasir, tentulah matahari disini sangat terik bila dibandingkan negara tropis,seperti Indonesia.
- Memiliki ruang penyimpanan untuk barang-barang, jadi anda bisa meletakkan segala kebutuhan anak anda di stroller tersebut, sehingga anda tidak perlu menggendong barang-barang tersebut.
Stroller
Ini rekomendasi saya :
https://s.shopee.co.id/3AqjPABMwq
Stroller tersebut selain memiliki semua fitur yang saya sebutkan diatas…tapi juga memiliki tambahan kelebihan yang layak jadi pertimbangan anda, yaitu :
Bisa digunakan untuk toddler alias balita. Jadi stroller nya bisa terpakai dalam waktu lama, bukan hanya saat masih bayi baru lahir atau masih kecil saja.
Melainkan sampai anak anda misalnya 2-3 tahun, insyaallah masih bisa dipakai.
Selain itu, pelindung sisi bayi adalah keamanan tambahan yang bisa membuat anda tenang karena bayi anda aman duduk di strollernya.
Saya pernah punya stroller yang pinggirnya minim pengaman…akhirnya tidak terpakai dan saya jual lagi karena saya khawatir anak saya yang aktif bisa terjatuh.
Yang tidak punya pengaman samping itu seperti ini :
Silahkan lihat perbedaannya dengan stroller yang saya rekomendasikan tadi.
Perhatikan bagian sampingnya…pengamannya sangat kecil dan pendek.
Stroller yang seperti itu menurut saya agak mengkhawatirkan jika digunakan untuk membawa anak yang aktif.
Bandingkan dengan rekomendasi saya:
Terlihat aman, nyaman, kuat, bisa dilipat, Dan anak anda, bisa menghadap anda🤩. Tidak semua stroller memiliki fungsi seperti ini.
Perlengkapan umroh bawa bayi agar ibadah nyaman dan tenang.
3. Manfaatkan Waktu yang Tepat Untuk Umroh Bawa Bayi.
Jika memungkinkan, pilih waktu ibadah yang tidak terlalu ramai.
Hari Jum’at biasanya sangat ramai orang melakukan ibadah umroh.
Selain itu, pertimbangkan juga mengenai jam-jam sibuk sebelum memilih waktu terbaik untuk ke baitullah, sesuai kondisi anda sekeluarga.
Jam-jam sibuk alias jam-jam ramainya Masjidil haram, antara lain:
- Kamis malam (karna waktu ini adalah waktu semua orang pulang dari kerja dan menuju liburan.
- Hari Jum’at & Sabtu (hari libur hampir semua pekerja di sini), bisa dibilang dihari Jumat, jumlah pengunjung baitullah bisa 2X lipat dari hari biasa.
- Habis asar – sampai sekitar jam 12 malam (bisa dibilang magrib ke atas adalah waktu paling ramai)
Jam-jam sepi :
- Hari kerja (minggu-rabu)
- Setelah subuh (sepi karena orang-orang kebanyakan tidak suka tawaf dengan terik matahari, jadi mereka seringkali memilih waktu malam.
- Waktu Dzuhur sampai asar (sepi karena matahari sangat terik-teriknya).
- Dini hari, dari jam 1 an (lumayan sepi).
Tips Tambahan Berdasarkan Kondisi Lokal Cuaca di Arab Saudi:
Arab Saudi pada dasarnya adalah negara yang terletak di gurun pasir.
Maka ketika datang musim panas…terik matahari bisa sangat menyengat kulit (47-48⁰C).
Dan sebaliknya, jika musim dingin…maka hawa nya akan terasa sangat dingin menusuk tulang (yang paling dingin yang pernah saya alami adalah sekitar 4⁰C).
Jika Anda datang ke arab Saudi saat musim panas (sekitar bulan maret-september), siapkan topi bayi dan pelindung panas matahari, untuk melindungi kulit anda sekeluarga dari panas.
Jika musim dingin (sekitar Oktober-februari), pastikan anda membawa pakaian yang hangat dan jaket.
4. Sebelum anda berangkat ke baitullah dari hotel anda… Perhatikan Kondisi Anak anda
Pastikan anak sudah cukup makan, minum, dan istirahat sebelum memulai ibadah, sehingga mereka lebih tenang selama perjalanan.
Jangan lupa membawa makanan/minuman yang sehat dan mudah dimakan bagi anak anda.
(Mudah dimakan artinya anda tidak mengeluarkan effort berlebihan ketika anak anda makan selama di perjalanan umroh, atau ketika tawaf dan sai)
Contoh makanan:
Pisang
Telur rebus
Biskuit bayi
Kurma
Potongan buah seperti apel atau anggur.
Catatan: Hindari membawa makanan yang berkuah atau makanan yang berantakan, agar perjalanan lebih nyaman.
Cek Perlengkapan anak agar ibadah nyaman dan tenang. Pastikan Anda membawa:
- Popok cadangan
- Tisu (tanpa kandungan parfum), karena anda tidak bisa memakai wewangian selama dalam kondisi berihram, termasuk sabun.
- Botol susu atau air putih.
- Selimut kecil jika diperlukan.
- 1 set pakaian ganti yang ringan, untuk berjaga-jaga jika anak anda mengotori pakaiannya (misalnya karena muntah).
- Mainan kecil untuk menjaga anak tetap tenang.
- Gendongan yang nyaman bagi anda dan bayi anda.
Pilih gendongan yang punya alas busa di pundaknya, jadi pundak anda tidak akan sakit jika menggendong anak anda dalam waktu lama.
Dan pilih yang bagian bawahnya, nyaman bagi paha anak anda, jangan sampai bahannya keras sehingga membuat kaki anak anda memerah karena terlalu lama digendong dalam posisi dan gendongan yang tidak nyaman.
Percayalah gendongan bayi dapat membuat perjalanan anda nyaman atau justru membuat trauma karena kelelahan. Maka betul-betul seleksi gendongan anda. jangan asal murah lantas anda mengorbankan diri anda dan anak anda sendiri.
Saya rekomendasikan gendongan yang nyaman itu seperti ini : klik disini
Kelebihan dan kekurangan umroh menggunakan stroller bayi
Membawa anak anda untuk beribadah haji atau umroh…
Jika anak anda masih kecil (bayi/balita), Anda bisa menggendong nya atau menggunakan stroller untuk memudahkan dan meringankan beban anda.
Tapi kedua pilihan tersebut tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, silahkan sesuaikan dengan preferensi dan kondisi masing-masing.
Kelebihan ke baitullah dengan memakai stroller anak :
☑️ lebih nyaman bagi bayi dan bagi orang tua.
☑️ Orang tua tidak lelah menggendong bayi, selama melaksanakan umroh.
☑️ Bayi nyaman bisa duduk, tidur, makan di troli nya
☑️ Mudah saat mau mengganti popok, bisa dilakukan di atas trolinya.
☑️Tidak berdesakan dengan jamaah lain saat tawaf dan sa’i (lari kecil antara bukit Safa dan Marwah)
☑️Di Saudi,bangunannya sangat friendly untuk pengguna kursi roda, maupun troli bayi (misal mall/masjid haram), kebanyakan ada lift nya.
Kekurangan nya:
➖tidak bisa tawaf dan sa’i di lantai dasar…artinya saat tawaf tidak dekat dengan Ka’bah, alias posisi anda tidak langsung didepan Ka’bah (anda hanya melihatnya dari lantai atas).
➖Jarak keliling putaran Ka’bah saat tawaf, menjadi lebih panjang.
➖Karna jaraknya lebih panjang, jadi bisa lebih lelah dan lebih lama ketika melakukan putaran tawaf.
➖Tidak bisa mendapatkan kesempatan mencium hajar aswad.
Ini perbandingannya :
Panah merah adalah lantai atas tempat tawaf bagi pengguna kursi roda dan stroller anak.
panah hijau adalah lantai dasar untuk tawaf, posisinya langsung didepan ka’bah, tapi khusus hanya bagi pejalan kaki.
Saat Memulai Tawaf menggunakan Stroller
1. Tempat Tawaf dengan Stroller
Anda tidak diperbolehkan menggunakan stroller di lantai dasar Masjidil Haram, karena area ini diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Gunakan lantai atas (mezzanine) atau area khusus untuk stroller dan kursi roda, yaitu di lantai atas (ada beberapa lantai, saya tidak tau berapa pastinya…tapi mulai dari lantai 2 anda sudah bisa menggunakan stroller). Di sana, Anda akan menemukan jalur yang lebih luas dan tidak terlalu padat.
Selain lantai dasar…orang-orang bisa menggunakan stroller untuk anak atau kursi roda bagi lansia atau orang kurang sehat, untuk tawaf.
2. Akses ke Lantai Atas (untuk tawaf).
Dari pintu masuk masjid manapun, ketika anda sudah berada di dalam masjid, sebenarnya anda sudah berada di lantai atas.
Karena pada dasarnya Ka’bah posisinya terletak di bawahnya. Jadi jika para pejalan kaki ingin tawaf di depan ka’bah…harus ke lantai bawah.
Maka jika anda sudah bisa melihat Ka’bah dari pintu masuk…anda sebetulnya itu sudah dilantai atas (lantai yang bisa digunakan untuk tawaf dengan stroller).
Tapi jika anda kebingungan…jangan sungkan bertanya pada orang disana, cari petugas keamanan, mereka biasanya memakai pakaian seperti abri/tentara.
Atau bisa juga anda tanya pada petugas kebersihan, biasanya mereka juga bisa berbahasa inggris.
3. Cara Melakukan Tawaf dengan Stroller
Tempatkan anak Anda dengan nyaman di stroller. Pastikan stroller terkunci dengan baik agar tidak bergeser.
Lakukan tawaf dengan berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran.
Perhatikan lampu hijau di depan anda (biasanya ada tulisan ‘Start tawaf’).
Itulah penanda hitungan anda.
Jika anda sudah selesai tawaf 7 putaran, lalu saatnya ke bukit Safa untuk melakukan sa’i.
Saat Melakukan Sa'i dengan Stroller
Jalur Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah juga memiliki area untuk pengguna stroller & kursi roda.
Jalurnya juga sama terletak di lantai atas (selain lantai dasar).
Anda bisa menggunakan lift atau eskalator untuk ke lantai atas.
Jika anda tidak tahu, tanyalah petugas keamanan atau kebersihan, “kemana arah untuk menuju lantai atas untuk sa’i”
Jika anda sudah berada di lantai atas…
Perhatikan tulisan didepan anda, anda akan melihat tanda “Sa’i start” atau semacamnya.
Hal itu untuk menjadi patokan hitungan anda.
Maka anda bisa memulai perjalanan sa’i anda…yaitu berjalan dari bukit safa ke bukit Marwah 7X putaran.
Dalam hal sa’i, tidak seperti saat tawaf yang memiliki jalur lebih panjang di lantai atas dibanding lantai bawah…
Tapi sa’i dilantai atas ataupun lantai dasar memiliki jalur yang sama panjang, tidak ada bedanya.
Perbedaanya hanyalah dilantai dasar anda bisa melihat Ka’bah dari tempat sa’i (tapi tidak bisa pakai stroller dilantai dasar).
Sedangkan di lantai atas anda tidak bisa melihat Ka’bah dari tempat sa’i (tapi anda bisa menggunakan stroller bayi. Dan cenderung lebih sepi juga, jadi tidak terlalu berdesakan seperti dilantai dasar.
Setelah selesai tawaf dan sa'i… maka saatnya bertahallul.
Tahallul adalah mencukur rambut anda, sebagai penutup ibadah umroh.
Perempuan hanya memotong sedikit dari rambutnya. Dan laki-laki harus memendekkan atau mencukur gundul rambutnya.
Begitupun anak anda. Jika ia anda niatkan umroh, maka dia juga perlu di cukur rambutnya, sebagai penutupan ibadah umroh nya.
Kesimpulan umroh bawa bayi agar ibadah nyaman dan tenang.
Membawa bayi untuk beribadah ke Baitullah membutuhkan persiapan ekstra, terutama dalam hal perlengkapan. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat menjalani ibadah dengan tenang sambil memastikan kenyamanan si kecil.
Saran saya: Jika Anda berangkat dari Indonesia, konsultasikan persyaratan dokumen dengan agen travel. Namun, untuk persiapan di tanah suci, tips ini akan sangat membantu Anda menjalani umroh dengan bayi seperti warga lokal.
Semoga perjalanan umroh Anda diberkahi dan penuh kemudahan!
Baca juga artikel bagaimana cara mengajari anak anda berhenti pakai pampers sejak dini (usia 1 tahun) tanpa menggunakan alat apapun, klik disini!